Salam cinta dari Ania

Photobucket

Senin, 17 Oktober 2011

Memurnikan Keesaan Alloh SWT

QS Al Fathihah dan QS Al Ikhlas
In the name of Alloh,
Most Gracious
Most merciful
Say: He is Alloh the One and Only
Alloh, the eternal absolute
He beggeteth not, nor is He begotten
And there is more like unto Him

***
Al Ikhlas : 1-4
:):):)

Minggu, 11 September 2011

You're beautiful # Kisah Nyata Sang Teladan yang Lumpuh

Jika Allah memberi Anda hidayah, ini dapat mengubah hidup, cara berpikir, dan tujuan utama dalam hidup Anda. Ini adalah cerita tentang seorang pemuda dari Bahrain bernama Ibrahim Nasser. Nasibnya tidak begitu baik. Dia mengalami kelumpuhan total sejak lahir dan hanya dapat menggerakkan kepala dan jarinya. Bahkan untuk bernapaspun dilakukan dengan alat bantu.
Pemuda ini sangat ingin bertemu syekh Nabeel Al-Awdi seorang ulama dan da’i terkemuka di negeri itu. Maka, ayah Ibrahim pun menghubungi syekh lewat telepon untuk mengatur kunjungan ke Ibrahim.
Kemudian Syekh Nabeel pun tiba di bandara, memenuhi undangan Orang tua Ibrahim.

Ibrahim sangat senang melihat kedatangan syekh Nabeel ketika membuka pintu kamarnya. Lihatlah ekpresi wajahnya, ia hanya bisa melihat kebahagiaan dari ekspresi wajahnya karena ia tidak dapat berbicara. Dan ini adalah ekspresi Ibrahim ketika bertemu dengan syekh Nabeel. Perhatikan juga alat pernapasan di leher Ibrahim… Ia bahkan tidak mampu bernapas dengan normal seperti kita.
Dan sebuah kecupan kasih sayang, di kening untuk Ibrahim.


Ibrahim ditemani ayah dan pamannya serta syekh Nabeel.Lalu syekh Nabeel dan Ibrahim mulai berbicara tentang Dakwah di internet dan perjuangannya yang diperlukan. Mereka juga saling bertukar cerita.
Dan disela-sela percakapan yang akrab itu, syekh Ibrahim Nabeel melontarkan sebuah pertanyaan. Sebuah pertanyaan yang membuat Ibrahim menangis… dan air mata bergulir d ikelopak mata dan pipi Ibrahim.

Ibrahim tak dapat menahan tangisnya saat menyadari kondisi dirinya dan beberapa kenangan masa lalunya yang menyakitkan. Tahukah Anda pertanyaan apa yang membuat Ibrahim menangis???

Minggu, 04 September 2011

Keutamaan Puasa Syawal

Abu Ayyub al-Anshari radhiallaahu 'anhu meriwayatkan, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim).
Imam Ahmad dan an-Nasa'i, meriwayatkan dari Tsauban, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Puasa Ramadhan ganjarannya sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka bagaikan berpuasa selama setahun penuh." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hubban dalam "Shahih" mereka).
Dari Abu Hurairah radhallaahu 'anhu, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa berpuasa Ramadhan lantas disambung dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia bagaikan telah berpuasa selama setahun." (HR. al-Bazzar)

Pahala puasa Ramadhan yang dilanjutkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal menyamai pahala puasa enam hari penuh, karena setiap hasanah (kebaikan) diganjar sepuluh kali kelipatannya, sebagaimana telah disinggung dalam hadits Tsauban di muka.

Membiasakan puasa setelah Ramadhan memiliki banyak manfa'at, di antaranya:
1. Puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan, merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.

Rabu, 29 Juni 2011

Figur Teladan Khalifah Umar bin Abdul Aziz


Tahukah Anda tentang Umar bin Abdul Aziz? Khalifah Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai pemimpin yang paling disenangi rakyatnya. Banyak ahli sejarah menjuluki cucu dari Umar bin Khatab ini dengan Khulafaur Rasyidin kelima. Dari sekian banyak sejarah khalifah Bani Ummayah, beliau adalah pemimpin yang menjunjung nilai keadilan dan kesederhanaan daripada hidup dalam kemewahan. Beliau lebih suka menaiki kendaraannya sendiri daripada menerima fasilitas kendaraan yang dimiliki istana.

Rabu, 22 Juni 2011

Akhlakul Karimah


Suatu hari Nabi bertanya, “Maukah kalian kuberitahu siapa yang paling kucintai?”
“Tentu ya Rasul,” jawab mereka. Beliau bertanya sekali lagi dan menegaskan, “Orang yang paling baik akhlaknya.” [H.R Ahmad]

“Jejak-jejak akhlakku akan tetap berada di tengah-tengah umatku hingga hari kiamat. Satu-satunya alasan bagi kemuliaan dan kebanggan bagi setiap orang adalah akhlak mereka. Dalam pekerjaan mereka, perolehan, kebiasaan, keadaan mereka saat ini, keberhasilan sejati hanya dicapai melalui akhlak yang baik, terutama jika akhlak itu disempurnakan dengan keadilan.” [Nabi Muhammad SAW]

Sepercik Hikmah Kisah Nabi Ismail as


Bismillahirohmanirrohim.....

Kisah Nabi Ismail Alaihissalam tidak bisa dilepaskan dari kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam. Kisah mereka diceritakan di Al Qur’an dalam 30 ayat yang tersebar dalam 5 surat, diantaranya adalah surat Ibrâhîm: 35-40, dan Al-Baqarah: 124-129. Dalam kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, ada pelajaran berharga bagi orang Mukmin yang mau mengambil pelajaran.

Kamis, 16 Juni 2011

Hadist Arba'in ke-19


Bismillahirrahmannirrahiim.......

Abu Al ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas berkata: Pada suatu hari saya pernah ada di belakang Nabi SAW, maka beliau bersabda: Wahai anak! Aku akan mengajarimu beberapa kalimat: “Jagalah Alloh, pasti Alloh akan menjagamu. Jagalah Alloh, pasti engkau akan mendapatkanNya di hadapanmu. Jika engkau meminta, mintalah kepada Alloh. Jika engkau meminta tolong, mintalah tolong kepada Alloh. Ketahuilah, bahwa jika umat (manusia) bersatu untuk memberikan manfaat (kebaikan) padamu dengan sesuatu, niscaya tiadalah mereka dapat melakukan hal itu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan Alloh kepadamu dan jika mereka bersatu untuk mencelakakanmu, niscaya tiadalah mereka dapat mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh Alloh kepadamu. Kalam telah diangkat dan catatan-cacatan amal telah mengering (tintanya).”
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan berkata: “Itu adalah Hadist hasan Shahih dan dalam riwayat selain Tirmidzi; “Jagalah (peliharalah) Alloh; niscaya engkau mendapati-Nya di hadapanmu. Hendaklah engkau mengenal Alloh di waktu lapang (senang), niscaya Alloh akan mengenalmu di waktu sempit (susah). Ketahuilah bahwa apa yang luput (tidak mengenai) darimu, tidak akan mengenaimu, dan apa yang harus mengenaimu tidak akan luput darinya. Dan ketahuilah sesungguhnya kesabaran membawa kepada pertolongan, bersama kesusahan ada kegembiraan, dan sesudah kesulitan akan ada kemudahan.”

Rabu, 15 Juni 2011

Risalah Rasul_Nabi Yusuf AS

INTISARI KISAH NABI YUSUF

Sebelumnya, dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim AS merupakan bapak para nabi. Salah satu putra beliau adalah Nabi Ishaq AS, kemudian putra Nabi Ishaq AS adalah Nabi Ya’qub AS. Nabi Ya’qub (Israil) – keturunannya disebut Bani Israil. Beliau memiliki 12 anak yang membentuk 12 suku Bani Israil. Putra ketujuh dari Nabi Ya’qub adalah Nabi Yusuf AS.
Subhanallah...Begitu banyak hikmah dari kisah Nabi Yusuf AS sehingga Alloh SWT mengabadikannya dalam full satu surat QS Yusuf (12): 1-111. Isi pokok dari QS Yusuf tersebut antara lain pokok keimanan (kenabian Nabi Yusuf AS dan mukjizat-mukjizatnya; ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan keagamaan adalah hak Alloh semata-mata), hukum-hukum (keharusan merahasiakan sesuatu untuk menghindari fitnah, sebuah barang temuan tidak boleh dibiarkan) dan beberapa suri tauladan yang mulia dari Nabi Yusuf dan nabi Ya’qub (sabar dari segala cobaan, tahan dari godaan hawa nafsu, sifat berbakti, sifat rendah hati, dan jiwa pemaaf).

Senin, 13 Juni 2011

HAK SEORANG MUSLIM


Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Rasulullah saw. bahwa beliau bersabda,
"Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam:jika bertemu maka berilah salam, jika tidak kelihatan maka cari tahulah, jika sakit maka jenguklah, jika mengundang maka penuhilah, jika bersin dan mengucapkan hamdalah maka jawablah (dengan mengucapkan 'yarhamukallah', dan jika meninggal dunia maka hantarkanlah (ke pemakaman)."

Mutiara Hikmah Hasan Al Banna


Wasiat Hasan Al-Banna

Saudaraku,

Janganlah engkau putus asa, karena putus asa bukanlah akhlak seorang muslim. Ketahuilah bahwa ke-nyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dan impian hari ini adalah kenyataan di hari esok. Waktu masih panjang dan hasrat akan terwujudnya kedamaian masih tertanam dalam jiwa masyarakat kita, meski fenomena-fenomena kerusakan dan kemaksiatan menghantui mereka. Yang lemah tidak akan lemah sepanjang hidup-nya dan yang kuat tidak akan selamanya kuat.

Allah swt. berfirman,
"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman serta tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dan mereka itu,"
 (Al-Qashash: 5-6)

Putaran waktu akan memperhhatkan kepada kita peristiwa-peristiwa yang mengejutkan dan memberikan peluang kepada kita untuk berbuat. Dunia akan melihat bahwa dakwah kita adalah hidayah, kemenangan, dan kedamaian, yang dapat menyembuhkan umat dari rasa sakit yang tengah dideritanya. Setelah itu tibalah giliran kita untuk memimpin dunia, kerana bumi tetap akan berputar dan kejayaan itu akan kembab kepada kita. Hanya Allah-lah harapan kita satu-satunya.

Bersiap dan berbuatlah, jangan menunggu datangnya esok hari, karena bisa jadi engkau tidak bisa berbuat apa-apa di esok hari.
Kita memang harus menunggu putaran waktu itu, tetapi kita tidak boleh berhenti. Kita harus terus berbuat dan terus melangkah, kerana kita memang tidak mengenal kata "berhenti" dalam berjihad.

Allah swt. berfirman,
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, sungguh akan.Kami tunjukkan jalan-jalan Kami."
(Al-Ankabut: 69)
Hanya Allah-lah dzat yang Mahaagung, bagi-Nya segala puji.

www.dakwah.info

Minggu, 12 Juni 2011

Keluarga Lumpuh

Bayangkan kalau semua anak Anda menderita lumpuh. Tentu, Anda akan sangat bingung dengan masa depan mereka. Di Purwakarta, ada seorang ibu yang bukan hanya empat anaknya yang lumpuh. Melainkan juga, suami yang menjadi tulang punggung keluarga. Allahu Akbar

Hal itulah yang kini dialami seorang ibu usia 70 tahun. Namanya Atikah. Di rumahnya yang sederhana, ia dan keluarga lebih banyak berbaring daripada beraktivitas layaknya keluarga besar.

Mak Atikah bersyukur bisa menikah dengan seorang suami yang alhamdulillah baik dan rajin. Walau hanya sebagai pencari rumput, Mak Atikah begitu menghargai pekerjaan yang dilakoni suaminya. Bahkan, tidak jarang, ia membantu sang suami ikut mencari rumput.
Beberapa bulan setelah menikah, tepatnya di tahun 1957, Allah mengaruniai Mak Atikah dengan seorang putera. Ia dan suami begitu bahagia. Ia kasih nama sang putera tercinta dengan nama Entang.

Awalnya, Entang tumbuh normal. Biasa-biasa saja layaknya anak-anak lain. Baru terasa beda ketika anak sulung itu berusia 10 tahun. Waktu itu, Entang sakit panas. Bagi Mak Atikah dan suami, anak sakit panas sudah menjadi hal biasa. Apalagi tinggal di daerah pedesaan yang jauh dari pelayanan medis. Entang pun dibiarkan sakit panas tanpa obat. Panas yang diderita sang anak ternyata kian hebat. Tiba-tiba, Entang merasakan kalau kakinya tidak bisa digerakkan. Setelah dicoba beberapa kali, kaki Entang memang benar-benar lumpuh.

Musibah ini ternyata tidak berhenti hanya di si sulung. Tiga adik Entang pun punya gejala sakit yang sama dengan sang kakak. Dan semuanya sakit di usia SD atau kira-kira antara 7 sampai 10 tahun. Satu per satu, anak-anak Mak Atikah menderita lumpuh.


Allah Mengujiku dengan Empat Nyawa

Hidup ini memang ujian. Seperti apa pun warna hidup yang Allah berikan kepada seorang hamba, tak luput dari yang namanya ujian. Bersabarkah sang hamba, atau menjadi kufur dan durhaka.
Dari sudut pandang teori, semua orang yang beriman mengakui itu. Sangat memahami bahwa susah dan senang itu sebagai ujian. Tapi, bagaimana jika ujian itu berwujud dalam kehidupan nyata. Mampukah?

Hal itulah yang pernah dialami Bu Khairiyah. Semua diawali pada tahun 1992.
Waktu itu, Allah mempertemukan jodoh Khairiyah dengan seorang pemuda yang belum ia kenal. Perjodohan itu berlangsung melalui sang kakak yang prihatin dengan adiknya yang belum juga menikah. Padahal usianya sudah nyaris tiga puluh tahun.

Bagi Khairiyah, pernikahan merupakan pintu ibadah yang di dalamnya begitu banyak amal ibadah yang bisa ia raih. Karena itulah, ia tidak mau mengawali pintu itu dengan sesuatu yang tidak diridhai Allah.

Ia sengaja memilih pinangan melalui sang kakak karena dengan cara belum mengenal calon itu bisa lebih menjaga keikhlasan untuk memasuki jenjang pernikahan. Dan berlangsunglah pernikahan yang tidak dihadiri ibu dan ayah Khairiyah. Karena, keduanya memang sudah lama dipanggil Allah ketika Khairiyah masih sangat belia.

Hari-hari berumah tangga pun dilalui Khairiyah dengan penuh bahagia. Walau sang suami hanya seorang sopir di sebuah perusahaan pariwisata, ia merasa cukup dengan yang ada. Keberkahan di rumah tangga Khairiyah pun mulai tampak. Tanpa ada jeda lagi, Khairiyah langsung hamil. Ia dan sang suami pun begitu bahagia. "Nggak lama lagi, kita punya momongan, Bang!" ujarnya kepada sang suami.

Mulailah hari-hari ngidam yang merepotkan pasangan baru ini. Tapi buat Khairiyah, semuanya berlalu begitu menyenangkan. Dan, yang ditunggu pun datang. Bayi pertama Bu Khairiyah lahir. Ada kebahagiaan, tapi ada juga kekhawatiran.

Mungkin, inilah kekhawatiran pertama untuk pasangan ini. Dari sinilah, ujian berat itu mulai bergulir.
Dokter menyatakan bahwa bayi pertama Bu Khairiyah prematur. Sang bayi lahir di usia kandungan enam bulan. Ia bernama Dina.

Baca selengkapnya di: http://www.eramuslim.com/hikmah/kisah-hati/allah-mengujiku-dengan-empat-nyawa.htm

Quemama; Untuk Kemandirian Keluarga hingga Kebangkitan Ekonomi Umat

 Beranjak dari hobi Ibunya, Ibu Sartje Panigoro yang sudah sejak tahun 80-an berjualan kue dan menerima pesanan meski sambil bekerja, Asdwin kemudian melihat peluang dari bisnis sampingan yang dijalankan ibunya tersebut. Ia kemudian terpikir untuk menjual kue-kue buatan ibunya dengan kemasan yang menarik dan memberikan nama yang dapat menjadi ciri khas tersendiri untuk kue-kue ibunya.
Setelah melalui proses yang cukup panjang sejak pertengahan tahun 2007 akhirnya Quemama dapat launching pada Juli 2008. Penggodokan konsep hingga pembuatan logo dan nama memang dipersiapkan cukup matang, bahkan logo dan pendaftaran merk ke HAKI sudah dilakukan sejak akhir 2007, sebelum Quemama resmi dilaunching.

Sebelumnya Asdwin yang merupakan lulusan Universitas Airlangga Surabaya, pernah bekerja pada beberapa perusahaan namun jiwa entrepreuner-nya lebih kuat. Dari sejak kuliah ia telah memiliki cita-cita untuk berwirausaha pada umur 40 tahun. Numun ternyata cita-cita tersebut dapat ia wujudkan 10 tahun lebih cepat, pada tahun 2006 di usia ke-30 ia mantap memutuskan untuk resign dari pekerjaannya saat itu dan kemudian terjun pada bisnis catering keluarganya.

Setelah satu tahun menggeluti bisnis catering bersama keluarganya, Asdwin mulai berpikir untuk menjual suatu produk dengan merk sendiri. Produk yang diproduksi sendiri dengan bahan dari negeri sendiri dan dengan brand/merk sendiri bukan hasil waralaba dari luar sehingga produknya adalah murni produk anak bangsa. Hal ini terus terpikir karena ketika menjalankan bisnis catering, bisnis yang dijalankan adalah sama dengan bisnis komoditas, yaitu bisnis yang menjual berbagai macam produk dari berbagai macam merk seperti menjual berbagai macam beras, atau berbagai macam minuman. Sementara Asdwin ingin dapat menjual produk yang nantinya akan menjadi pilihan bagi masyarakat yang saat ini lebih menyukai produk-produk makanan dan brand dari waralaba luar.

Baca selanjutnya di:
http://www.eramuslim.com/fckfiles/image/info-bisnis/quemama/quemama-2.jpg
http://www.eramuslim.com/berita/info-bisnis/quemama-untuk-kemandirian-keluarga-hingga-kebangkitan-ekonomi-umat.htm

salam sehat
salam semangat...!!

Rabu, 01 Juni 2011

.........Ibu

M.o.t.h.e.r

Auramu begitu bersahaja
Pandanganmu tak begitu sayu
Meski kau berada dalam nuansa senja
Senyumanmu....
Membuat jiwaku terasa membiru

Sebuah kalbu tentang bahasa cinta
Yang tak perlu diuraikan dengan kata-kata
Namun kadang dihiasi dengan murka
Aku tetap mendengarmu
Bagiku,
kau adalah malaikat mulia
Yang tak kenal peluh mendidikku



Kesabaranmu ibarat permata
Kebaikanmu ibarat batu zamrud khatulistiwa
Kasih sayangmu seluas samudera
Ketulusanmu sepanjang zaman

Badai tsunami kau anggap angin lalu
Hujan halilintar kau anggap nyanyian merdu
Langit menghitam kau anggap lukisan yang membiru

Sungguh,
Kontribusiku belum bisa menggantikan apa-apa
Kewajibanku belum bisa sepenuhnya
Kasih sayangku belum bisa setulusnya
Namun kau tetap......
Mencintaiku apa adanya

[Syndrome Omma...miss my Oppa, too...]
Get ur spirit, An..
^_____________^
-310311- 05:55

※小さな体に小さな手 白髪も混じり 丸くなって
しかし僕には 何よりも大きくて 誰よりも強くて
支えてくれたこの愛 だから子供にも伝えたい
*Your body is small and so are your hands
White hairs are mixed in and you’ve grown more genial
But to me you’re still bigger than anything, stronger than anyone
I want to tell my kids about this love that supported me...
* Mother by Seamo

........Ayah


Muatan Rindu

Rindu anak sepanjang galah
Rindu ayah sepanjang jalan
Adakah yang salah?
Jika ku ingin mendengarkan nasihatmu, Yah?

Bumi ini juga rindu akan kedamaian
Beberapa gelas pecah beramai-ramai
Tak peduli isi nurani sebenarnya
Tak hiraukan indahnya persaudaraan
Kepentingan golongan di atas segalanya
Tanpa basa-basi dan tak tahu malu
Bertopeng di atas kemungkaran
Jauh dari kemanusiaan

Hatiku juga rindu akan ketenangan
Hmm....
Ingin saja ku berlari
Meninggalkan muatan negatif rindu
yang belum halal bagiku


Sang pencipta juga merindukanku, Yah...
Mendengarkan doa-doa yang kupanjatkan di sepertiga malam
Melihat cahaya di hati yang tak kunjung padam
Ayat-ayat suci yang menentramkan
Untaian tasbih yang menyejukkan...






Temani aku, Yah..
Selimuti aku dalam kasih sayangmu di langit ketujuh
Supaya Tuhan tak marah kepadaku
Jika ku ingin melepas rindu itu bersamamu

An Maharani Bluepen
090511 -04:34-
“Menemani cahaya fajar”

ARTI CINTA


Aku bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”, lalu satu demi satu mereka menjawab…

Bumi menjawab:
“CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Pikir Cinta hanya memberi, dan itu sajalah inginnya.”

Air menjawab:
“CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai naungan segala perasaan

Api menjawab:
“CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan kedurhakaan.”


Angin menjawab:
“CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak terlihat, tapi tanpanya segala raga akan hampa.”

Arti Saudara.......[Poem edited]

Saudara itu,
Bukan berjalan seperti gunting
Meski lurus,
tapi memisahkan yang menyatu.....
Saudara itu,
Bagai berjalan seperti jarum
Meski menusuk dan menyakitkan,
tapi menyatukan yang terpisah....

Bersaudara bukan hanya diikat dengan aliran darah,
melainkan dilandaskan dengan ikatan hati
Meski dipisahkan dengan jarak dan waktu,
Tetap saling mengingatkan akan kebaikan dan ketulusan........


Senyuman dan semangatmu, saudaraku
Membangkitkan aura positifku untuk selalu bergerak
Jangan kau sungkan menyatakannya,
Jika kau merasa diriku terjerat dalam dosa.....
Aku bersaudara denganmu karena Alloh,
Ya,
Karena Allohlah yang akan mengikat tali persaudaraan kita selamanya

KELUARGA MENTORING 2011
An Maharani Bluepen

COMPLICATED

Subhanallah. Kata pertama yang terucap dari bibir kecilku, merasakan keagungan-Mu dari seorang wanita sholihah yang kulihat. Yaa. Muslimah itu memancarkan inner beauty yang membuatku terpesona. Ku baca background pendidikannya yang memacuku untuk berprestasi. Beliau lulusan UGM dan ITB dengan bantuan beasiswa dari pemerintah. Selain prestasi akademik, statusnya sebagai dosen dan ibu rumah tangganya pun dilakukan secara tawazun (seimbang). Umurnya masih muda namun sudah cukup matang untuk melaksanakan pernikahan pada saat kuliah S1 semester 6. Teringat pada sahabatku yang mengambil jejak yang sama. Hehehe..Kaifa haluk, ukhti?

Senyumku tambah mengembang ketika beliau menceritakan pengalaman dan prestasi suaminya baik di dalam maupun luar negeri. Berkat pengalaman organisasi jurnalistik saat kuliah, suaminya pernah berhijrah ke USA kemudian melanjutkan kuliah double degree di sana. Subhanallah...benar-benar terinspirasi. Saat ini mereka dikaruniai oleh dua orang anak dengan hidup mandiri di kota lunpia. Sang suami bekerja sebagai entrepreneur teknologi informasi, sedangkan sang isteri bekerja sebagai dosen di IAIN Walisongo. Wah, pasangan yang klop, deh...^^

Muslimah itu juga mengajarkanku untuk menghargai waktu. Baru tiga kali kami bertemu namun konsistensinya untuk on time tidak pernah lepas darinya. Beliau selalu datang lebih awal untuk menghadiri kajian ilmu. Hari ini beliau mengisi kultum bertema “Nataijul Ibadah”. Hyumm....bagaimanakah hasil ibadah kita selama ini? Berikut share ilmu dari beliau:


Kamis, 19 Mei 2011

Khasiat Habbatus Sauda

Ku lihat lagi btol kenang-kenangan dri sahabtku dri Sukoharjo yg dberikannya sebulan yg lalu..
Rupanya pil kapsul jinten hitam sudah mereduksi maw habis..
Pil kapsul jinten hitam alias habbatus sauda ni, ku konsumsi stiap 3x sehari dgn 2 kapsul tiap minumnya.

Subhanallah..

Di label botol itu, kubaca...begitu bnyak khasiat dari habbatus sauda:

-Meningkatkan daya tahan tubuh

-Membrsihkan racun/toksin tubuh,radikal bebas,kolesterol,dan residu.

-Memperlancar ASI,haid,n nifas

-Mengobati gangguan jantung,liver n pencernaan

-Mengobati alergi,bisul2,n jerawat

-Mengobati asma,sesak nafas skaligus

-Memperbaiki sistem reproduksi dan pernafasan


Lomba Flash Fiction Poligami

Harmoni Keluarga Poligami
[Oleh Ania Maharani]

Bimo Cakra Seno, keponakan kecilku terbaring tanpa daya di kasur biru itu. Aku alihkan pandanganku ke sang Ibu, kakak sepupuku yang sangat tertekan karena permasalahan keluarga. Bukan karena masalah keluarganya yang poligami melainkan lilitan hutang yang menimpa orang tuanya. Hal ini menyebabkan produksi ASI kakakku menurun sehingga menyebabkan anaknya dehidrasi akut dan harus dirawat di RS.

Dulu, pamanku sempat memberontak karena anaknya mengambil keputusan untuk menjadi isteri kedua. Ya. Kakakku menerima lamaran dari seorang pria yang beristri. Saat itu usia kakakku masih belia dan belum lulus kuliah. Mulanya, aku tak paham apa alasannya untuk berpoligami. Hampir setiap anggota keluarga mencemoh keputusan kakakku. Namun keteguhan kakakku untuk berpoligami tidak goyah. Dia tetap menikah dengan pria itu dan membangun keluarga sakinah bersama isterinya yang pertama. Kakakku akhirnya melahirkan seorang putera yang menjadi permata dalam keluarganya. Sebaliknya, sang isteri pertama mengalami penyakit kanker serviks sehingga jalan untuk menghasilkan keturunan terhambat. Namun dia menerima kakakku apa adanya dan menganggapnya sebagai adik sendiri. Bahkan untuk kondisi tertekan ini, kak Yammah, sang isteri pertama, selalu mendampingi kakakku dan merawat Bimo dengan setulus hati.

Kerukunan yang aku lihat dalam keluarga poligami kakakku bukanlah sebuah sandiwara yang dibuat-buat oleh pelakunya. Kak Yammah begitu menerima kehadiran kakakku dan menjadikan keluarga poligami ini sebagai ladang amal dalam hidupnya. Semula, keluarga kak Yammah pun tidak setuju akan rencana poligaminya. Namun hasrat untuk memiliki sebuah keturunan meskipun bukan dari rahimnya sendiri menjadi pertimbangan yang terpenting dalam keputusannya.

Di ruang Flamboyan itu, aku bertanya kepada kak Yammah, “Pernah ga sih, Kak Yammah merasa cemburu dengan Kak Ori? Hehe...Jangan marah ya, Kak.”

Kemudian kak Yammah menjawab, “Sebagai rasa manusiawi, pernah juga, dek. Kak Ori mahir menjahit dan cukup ulet dengan keterampilan yang dimiliki. Dia juga cukup cerdas karena pernah lulus kuliah. Kadang aku merasa minder karena belum pernah merasakan jadinya sarjana."

“Yah, tapi kan Kak Yammah lebih pinter memasak daripada Kak Ori. Jadi kalian saling melengkapi, kan, Kak?”

“Hyum... Bener juga, ya? Tapi, kak Habib juga ga pernah membedakan antara kemampuan kami, kok, dek...Makanya, ku merasa nyaman dan tidak pernah mempersoalkannya. Oh ya, gimana tanggapan ta’aruf dari ikhwan fullan itu?”

“Kok, pertanyaan kak Yammah jadi ganti topik, sih? Perasaanku masih belum netral, Kak. Masih banyak pertimbangan,” jawabku dengan wajah memerah.

“Ya sudah, diistikharahkan dulu saja. Semoga dapat keputusan yang terbaik, ya,“ saran kak Yammah sambil memperbaiki letak infus Bimo.

Sekali lagi, aku merasakan ketulusan kak Yammah dalam membina keluarga poligaminya ini.


Selasa, 17 Mei 2011

Ath Thibbun Nabawi

Alhamdulillah, saya bisa menulis kembali lewat lembar hikmah ini. Kali ini saya akan share ilmu tentang Ath Thibbun Nabawi alias pola hidup sehat ala Rasulullah SAW. Sebagai sarjana kesehatan masyarakat, saya bisa mengambil hikmah dari metode kesehatan Rasulullah SAW. Bukan hanya soal metode pengobatan saja melainkan metode pencegahan yang efektif untuk kesehatan kita. Berikut ulasan tentang Ath Tibbun Nabawi...Semoga bermanfaat, yaa...^___^

Tahukah anda, siapa orang yang paling sehat di dunia ini? Yap. Beliau adalah uswatun khasanah kita, murobbi (guru) mulia kita, Rasulullah SAW. Beliau hanya mengalami sakit ketika mendekati ajalnya. Subhanallah, kita bisa meneladani pola hidup sehat dari Rasulullah SAW melalui berbagai aspek kehidupan, mulai dari pola makan, pola tidur, pola ibadah dan pola manajemen waktu. Coba kita tengok dari segala aspek ibadah yang kita lakukan, adakah unsur kesehatan yang terkandung di dalamnya? Yap. Semuanya dilandasi oleh norma ketaatan yang diselimuti hikmah kesehatan. Misalnya, samudera hikmah dari seluruh gerakan shalat, thaharah, dan puasa yang masing-masing memiliki nilai kesehatan yang luar biasa (hal ini sudah dibuktikkan oleh penelitian modern). Tak hanya itu, ibadah zakat yang urgensinya membersihkan jiwa dan harta kita serta ibadah haji yang tak lepas dari manfaat kesehatan jasmani maupun rohani.


Angsa Putih

Seorang wanita paruh baya memandang wajahku. Pandanganku pun beralih kepadanya, melihat anak kecil yang digendongnya. Mereka tampak begitu kumal, pucat dan sepertinya tidak makan seharian. Wajah rentanya mengingatkanku kepada nenekku yang tinggal di Garut. Namun jiwanya sangat berbeda dengan pengemis kota lainnya. Dia bukan seorang peminta-minta. Ku lihat sikapnya menolak pemberian sedekah yang kuberikan. Hyum... Beliau, seorang nenek yang penuh kasih sayang, mengungkapkan, “Berikan sedekah ini kepada orang yang lebih membutuhkan, Nak... Tebarkan senyum kebaikan kapanpun dan di manapun kau berada.”

Aku terhanyut akan nasihat nenek itu. Sungguh jarang, ku temukan kearifan orang seperti beliau di kota metropolitan ini. Ku melihat punggung nenek itu dari kejauhan. Sebuah pertemuan singkat yang begitu berharga. Memori ini akan selalu tersimpan di hatiku.

Aku beranjak naik ke bus trans kota. Menyaksikan jejeran hutan beton yang terlintas. Menghirup kesesakan udara kota yang tercemar. Seperti biasa, ku berdiri di samping Pak Kondektur sambil berdiskusi singkat seputar negeri ini. Kata Pak Bonar sih, “Alangkah lucunya negeri ini, sang koruptor berkeliaran bebas menikmati kemakmuran di atas penderitaan rakyatnya.” Aku tersenyum kecil, mendengar kritikan dari Kondektur ini. Kepulan asap rokok keluar dari mulut beliau.

“Sebagai rakyat kecil, saya cuma bisa berangan-angan, dek. Coba kalau saya dapat amanah sebagai pemimpin, pasti saya tidak akan kuasa untuk melakukan perbuatan haram itu. Yah, memang benar. Semakin tinggi kekuasaan, semakin tinggi pula badai yang menerjangnya. Hidup saya masih pas-pasan, dek, namun sering juga tertekan. Apalagi kalau tidak mencapai target setoran, bisa-bisa anak isteri ga dapat makan seharian, hahaha..”

Pak Bonar, kondektur tua itu juga mengingatkanku. Aku baru mengenal beliau sebulan yang lalu. Pada saat itu, peristiwa naas menimpaku. Ketika pertama kalinya ku menjelajah ibukota, dompetku raib di halte trans. Namun Pak Bonar berbelas kasihan kepadaku. Beliau melihat kemalanganku dan mengizinkanku naik bus. Mulai sejak itu, aku berhutang budi kepada beliau. Hubunganku dengan beliau pun cukup dekat. Setiap sore, ku tunggu bus trans kota “milik” Pak Bonar.

Sampai di rumah kontrakan, Alif, saudara sepupuku yang tinggal serumah denganku, menyerahkan secarik surat kepadaku. “Yan, ni ada surat dari Malaysia. Wah..wah..Korespondensi dari siapa, nih?” tanya Alif penasaran.
“Oh ya? Mana ku lihat suratnya. Dateng jam berapa, Lif?”
“Tak tahu. Tetangga sebelah menitipkannya kepadaku,” jawab Alif datar.
Ku buka secarik surat itu. Rasa penasaran membuncah hatiku. Di era modern ini, masih ada orang yang mengirimkan surat lewat Pak Pos. Kenapa tidak lewat email saja? Kan jauh lebih efisien dan efektif. Hal yang membuatku penasaran, surat ini asalnya dari Malaysia. Ku lihat nama pengirimnya. Tidak begitu jelas tulisan latinnya. Bismillah. Ku buka surat bermuatan penasaran itu.