Salam cinta dari Ania

Photobucket

Rabu, 22 Juni 2011

Sepercik Hikmah Kisah Nabi Ismail as


Bismillahirohmanirrohim.....

Kisah Nabi Ismail Alaihissalam tidak bisa dilepaskan dari kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam. Kisah mereka diceritakan di Al Qur’an dalam 30 ayat yang tersebar dalam 5 surat, diantaranya adalah surat Ibrâhîm: 35-40, dan Al-Baqarah: 124-129. Dalam kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, ada pelajaran berharga bagi orang Mukmin yang mau mengambil pelajaran.
1.    Nabi Ibrahim adalah orang yang patuh pada Allah. Ia patuh menjalankan semua perintah Allah betapa pun beratnya. Kepatuhan ini dikuti pula oleh istrinya, Siti Hajar serta anaknya, Nabi Ismail.
2.    Nabi Ismail as meneladani perilaku berbakti kepada orang tua. Beliau tidak membangkang atas apa yang diperintah ayahnya. Beliau merasa ridho ketika ayahnya mendapatkan perintah Alloh SWT untuk menyembelihnya. Subhanallah, begitu sayangnya beliau terhadap orang tua dan ridho terhadap perintah Alloh SWT.
3.    Apa yang diperintahkan Allah kepada kita; seperti shalat, puasa, zakat, haji, membaca Qur’an, sedekah, zikir, tasbih, belumlah seberat apa yang diperintahkan dan dilaksanakan Ibrahim seperti meninggalkan anak dan Istrinya di lembah yang tandus, gersang, dan tidak berpenghuni serta melakukan pengorbanan dengan menyembelih putranya Ismail.
4.    Apa yang dilakukan nabi Ibrahim dan Ismail as adalah suri teladan bagi orang yang mau mendekatkan dirinya pada Allah. Seberat apa pun perintah yang diberikan Allah kepada kita, kalau kita patuh dan sabar menjalankannya, Allah pasti akan memberikan balasan yang berlipat ganda. Ibadah haji dan kemakmuran yang diberikan Allah pada kota Makkah dewasa ini adalah buah dari ketakwaan dan kepatuhan nabi Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah.
5.    Kehidupan orang beriman adalah kehidupan jangka panjang, yang tidak mengenal akhir waktu. Sabar dan tawakal menghadapi kesulitan dan cobaan Allah pada saat ini pasti akan berbuah manis dimasa yang akan datang. Mereka selalu memperhitungkan semua tindakan dan perbuatannya. Mereka sadar bahwa kelak mereka akan dimintai pertanggungan jawab atas semua perbuatannya di akhirat.
Kehidupan orang yang tidak beriman adalah kehidupan jangka pendek. Mereka hanya hidup untuk dunia saja. Mereka menganggap ujian dan cobaan di dunia sebagai azab. Mereka berusaha membebaskan diri dari berbagai cobaan dan ujian itu dengan menghalalkan segala cara. Mereka tidak peduli dengan akibat buruk yang akan mereka terima dimasa yang akan datang sebagai akibat amalan dan perbuatan mereka selama ini. Mereka tidak takut bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas apa saja yang telah mereka perbuat di dunia ini.
6.    Mari kita contoh ketaatan dan kepatuhan nabi Ibrahim dan keluarganya tersebut. Kalau kita sanggup meniru ketakwaan dan kepatuhan nabi Ibrahim dan Ismail as, maka prasangka kita akan selalu menganggap bahwa tidak ada masalah dan problem di dunia ini yang di luar kemampuan kita. Jika masalah yang dihadapi sekarang memang pahit dan berat, maka di masa yang akan datang Allah pasti akan membalasi kesabaran kita dengan kebaikan yang berlipat ganda. Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya. Di lembah sunyi dan gersang tanpa tumbuh tumbuhan dan manusia tersebut, kini telah berdiri Masjidil Haram yang dikunjungi jutaan umat manusia setiap tahun untuk melaksanakan ibadah haji. Itulah buah ketakwaan dan kepatuhan nabi Ibrahim dan Ismail yang patut kita teladani.

2 komentar:

  1. Ada hikmah lain yang bisa kita ambil dari kisah Ibrahim. Lihat tulisan berikut:
    Islam anti Nalar, Benarkah?

    BalasHapus
  2. hyum hyum...makasii atas share-nyaa...^^

    BalasHapus