Salam cinta dari Ania

Photobucket

Minggu, 29 April 2012

Tak Kenal Maka Tak Cinta :) :)

Seberapa Kenal Kita dengan Agama Kita?
Oleh Ahimza Fatih


Pagi yang menarik di dalam kelas ketika ane mengajukan pertanyaan singkat kepada murid-murid ane :

Ane  : Anak-anak, Siapa yang tahu nama-nama pemain barca??

Murid-murid   : (serentak menjawab dengan berebutan) Aku tau pak, Aku tau...!!

Ane   : Siapa saja?, sebutkan! Satu persatu!!
Murid-murid : Messi, Pedro, ...
    (Menjawab dengan sangat semangat satu persatu, ane hanya bisa manggut2,
    Jujur, Ane aja gak tahu siapa mereka karena ane gak suka bola, hehehehe).

Ane  : Pinteeer... anak-anak!! Kalian pada hapal sekali para pemain barca,
    Pak Guru saja tidak sehapal kalian....
    Karena kalian anak-anak hebat, Pak Guru ingin bertanya lagi yang pastinya kalian harus lebih bisa jawab karena kalian anak hebat.

Rabu, 11 April 2012

Peradaban Ya’juj dan Ma’juj



Di dalam surah Al-Kahfi Allah سبحانه و تعالى menggambarkan karakter utama dua kaum yang bernama Ya’juj dan Ma’juj:
قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ
“Mereka berkata: "Hai Zulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi.” (QS Al-Kahfi  94)
Zulkarnain merupakan seorang penguasa di masa lalu yang mengelola kekuasaannya berdasarkan keimanan kepada Allah سبحانه و تعالى . Dalam penjelajahannya di muka bumi ketika mengarah ke utara ia berjumpa dengan suatu kaum yang hidup terpencil dan menggunakan bahasa yang asing bagi Zulkarnain. Kaum tersebut berdomisili di sebuah wilayah di belakang dua gunung. Kaum ini kemudian mengajukan permohonan kepada Zulkarnain agar membangun dinding antara Ya’juj dan Ma’juj dengan mereka. Mereka berharap dinding itu dapat melindungi mereka dari kekejaman Ya’juj dan Ma’juj. Sebab mereka sangat tahu reputasi utama dua kaum ini sebagai pembuat kerusakan (مُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ ).

Akhirnya Zulkarnain membangun dinding tersebut terbuat dari bongkahan-bongkahan besi yang kemudian dilapisi oleh cairan tembaga mendidih agar tidak mudah berkarat. Zulkarnain memiliki teknologi yang sedemikian canggih sehingga dinding yang dibuatnya memiliki kualitas yang prima dan dapat bertahan lama. Namun demikian, iapun sadar betapapun kokohnya dinding tersebut, pasti dinding itu memiliki masa kadaluarsa. Sehingga Zulkarnain mengeluarkan pernyataan penting sesudah berhasil menyelesaikan pembangunan dinding tadi:
قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا
“Zulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabbku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar". (QS Surah Al-Kahfi 98)