Salam cinta dari Ania

Photobucket

Kamis, 07 Februari 2013

Aku dan Halaqoh


Oleh: Ania Maharani

Masa SMA adalah masa sejarah bagi perkembangan diriku sebagai seorang muslimah. Bermula dari ikut kajian rutin setiap hari Jum’at sambil menunggu ekstra kurikuler pramuka di mushola kecil Ar Royan. Kemudian, aku dikelompokkan menjadi lingkaran kecil yang bernama Liqo, dibimbing langsung oleh alumni SMAGA. Karakter mbak mentor yang pendiam, sangat sabar, mampu membina kelompok kecilku hingga masa lulus SMA. Aku masih ingat nama beliau yang seindah akhlaknya, namanya mbak Indah. Setelah tidak bertemu beberapa tahun, beliau masih ingat kepada kami. Beliau tak lupa mengundang para mutarobbinya di SMA untuk menghadiri hari walimahannya. Bagaimana, ya, kabarnya kini? Aku sudah lama tidak bersilaturahiim ke tempat beliau.

Jika mengingat-ingat masa SMA, kadang aku senyum-senyum sendiri. Aku tak begitu menyangka, niat berjilbab yang semula karena nazar (ingin diterima di sekolah favorit saat itu) memotivasiku untuk selalu berbuat baik. Tanpa halaqoh, kemungkinan besar istiqomahku dalam berjilbab tidak akan terjaga. Aku sadari, perubahan diri untuk menjadi seorang ‘akhwat’ yang benar-benar ‘akhwat’ membutuhkan proses yang tak instan.