Salam cinta dari Ania

Photobucket

Selasa, 05 November 2013

[Munakahat] Pernikahan Rasulullah

Ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam kembali ke Mekkah dari perjalanan dagangnya ke Syam, Khadijah Radhiallahu’anha melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam sangat amanah dalam mengelola dagangannya dan ia juga melihat keberkahan besar dalam daganganya yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Selain itu, budak lelaki Khadijah yang bernama Maisarah, juga mengabarkan kepadanya mengenai pembawaan Rasulullah yang lembut, sifat-sifat beliau yang mulia, ketajaman berpikir, perkataan yang jujur, metode beliau yang amanah.
Maka Khadijah pun seakan menemukan sosok pria yang didambakannya selama ini. Padahal banyak sekali para tokoh dan pembesar kaum yang berusaha untuk menikahinya, namun Khadijah menolak semuanya. Lalu Khadijah pun mencurahkan perasaannya tersebut kepada sahabatnya yang bernama Nafisah binti Muniyyah, dan Nafisah pun segera pergi kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam membeberkan niatan Khadijah tersebut dan menganjurkan Rasulullah untuk menikahinya. Beliau pun menyetujuinya dan membicarakan hal ini dengan paman-paman beliau. Kemudian Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pun mendatangi paman Khadijah dan melamar Khadijah. Tidak lama setelah itu, pernikahan pun dilangsungkan. Akad pernikahan ini dihadiri oleh para keluarga dari kalangan Bani Hasyim dan para pembesar kabilah Mudhar. Dalam pernikahan ini, Rasulullah memberikan mahar berupa 20 ekor unta muda. Pernikahan ini terjadi setelah dua bulan Rasulullah kembali dari Syam.

Rabu, 23 Oktober 2013

Sunnah Saat Bangun Tidur

Mengintip catatan teman soal sunnah saat bangun tidur.. Yap! Postingan yang menarik untuk disimak. Hal-hal sederhana yang sering dilupakan.. Ya Rabbi.. Ampunilah ketidaktahuanku dalam melaksanakan ibadah kepadamu..

Bismillah. Bisa bangun pagi itu keren, tapi menyegerakan bangun pagi dengan istiqomah melaksanakan sunnah setiap bangun tidur itu lebih keren lagi. Keren karena melaksanakan sunnah adalah upaya kita untuk benar-benar memulai hari kita dengan syukur dan hidup sesuai petunjuk Rasulullah. Masyaallah.

Temans, sesuai niatan jum'at pekan lalu, hari ini kita mulai lagi nih belajar sunnah. Di postingan kali ini, kita akan belajar sunnah saat bangun tidur. Untuk yang sudah tahu, nggak apa-apa ya, anggap saja buat merefresh dan muhasabah diri sudah sejauh mana usaha kita untuk istiqomah melaksanakan sunnah saat bangun tidur. Buat kita-kita yang baru tahu, jangan berkecil hati, its time to move on hidup sesuai sunnah Rasulullah. Saya yakin kamu pasti akan seperti saya yang terpesona hebat saat tahu kalau hal-hal kecil pun dalam kehidupan ini  ternyata sudah dicontohkan rasulullah, jadi kita gak musti ngarang membuat amalan baru.

Jumat, 02 Agustus 2013

Ramadhan Penuh Cinta (10) #Waktu Mustajab Saat Sahur dan Berbuka

Tak terasa, Ramadhan 1434 H cepat berlalu dan kini sudah berada di fase sepertiga bulan terakhir. Masih ada kesempatan untuk berdo'a sebanyak-banyaknya, memohon segala sesuatu hanya kepada-Nya. Meski lagi berhalangan, aktivitas berdo'a bukanlah sesuatu yang dilarang, bukan? Saat yang lain sedang menikmati hidangan berbuka, sisi hati An sungguh terpikat dengan hadist berikut:


Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم
‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Do'anya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani diShahih At Tirmidzi)

Senin, 27 Mei 2013

Bukan Soal Pilihan

Sudah lama tak menulis di catatan blog ini. Berbulan-bulan hingga berdebu dan terlihat kusam :( Jujur, aku tak punya daya menulis untuk mengungkapkan perasaan akhir-akhir ini. Perasaan yang kelam untuk bulan Mei. Awal mula yang kurang greget, berakhir pula dengan penuh keraguan. Hey, inilah pertama kalinya aku mengambil keputusan yang menyimpang. Aku tak bisa mengikuti apa yang mereka sarankan. Aku tak bisa mengambil keputusan yang meyakinkan untuk memilih salah satu dari tiga calon. Hati kecilku berkata TIDAK. Aku sama sekali tidak memiliki harapan kepada ketiga calon itu. Entahlah, apakah aku termasuk korban konspirasi atau tak punya pegangan untuk memilih calon dengan baik.

Kamis, 07 Februari 2013

Aku dan Halaqoh


Oleh: Ania Maharani

Masa SMA adalah masa sejarah bagi perkembangan diriku sebagai seorang muslimah. Bermula dari ikut kajian rutin setiap hari Jum’at sambil menunggu ekstra kurikuler pramuka di mushola kecil Ar Royan. Kemudian, aku dikelompokkan menjadi lingkaran kecil yang bernama Liqo, dibimbing langsung oleh alumni SMAGA. Karakter mbak mentor yang pendiam, sangat sabar, mampu membina kelompok kecilku hingga masa lulus SMA. Aku masih ingat nama beliau yang seindah akhlaknya, namanya mbak Indah. Setelah tidak bertemu beberapa tahun, beliau masih ingat kepada kami. Beliau tak lupa mengundang para mutarobbinya di SMA untuk menghadiri hari walimahannya. Bagaimana, ya, kabarnya kini? Aku sudah lama tidak bersilaturahiim ke tempat beliau.

Jika mengingat-ingat masa SMA, kadang aku senyum-senyum sendiri. Aku tak begitu menyangka, niat berjilbab yang semula karena nazar (ingin diterima di sekolah favorit saat itu) memotivasiku untuk selalu berbuat baik. Tanpa halaqoh, kemungkinan besar istiqomahku dalam berjilbab tidak akan terjaga. Aku sadari, perubahan diri untuk menjadi seorang ‘akhwat’ yang benar-benar ‘akhwat’ membutuhkan proses yang tak instan.