Ummahaatul Mu'miniin (Isteri-Isteri
Rasulullah SAW) & Banaatur Rasuul (Putri-Putri Rasulullah SAW)
Mimpiku
terasa menjulang tinggi. Merambah ke dunia ketujuh, terasa berada di taman
syurga. Beruntunglah, walau hanya sekedar mimpi. Aku bertemu dengan sekumpulan
orang-orang pilihan yang dicintai oleh Rasulullah SAW. Apakah ini efek dari
bacaanku sebelum tidur mengenai buku ‘Istri-Istri dan Putri-Putri Rasulullah
SAW”? Aku tak peduli. Di sana ,
Aku melihat sosok ayu para bidadari syurga…
Khadijah binti Khuwalid, tokoh
wanita Quraisy yang suci
Subhanallah..Dialah
tokoh wanita mulia dengan julukan wanita suci, berpikiran tajam, tinggi
cita-cita, dan memiliki keperibadian yang luhur. Sebelum menikah dengan
Rasulullah SAW, beliau pernah menikah dengan Abu Halah bin Zurarah At Tamimi
dan ‘Atiq bin A’idz bin ‘Abdullah Al Makhzumi. Siapakah umat muslim yang tak
kenal dengan Bunda yang satu ini?
Khadijah
adalah wanita pertama yang masuk Islam dan beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya.
Isteri mukminah yang besar cintanya ini-pun tampil memberikan segenap bantuan
dan pertolongannya kepada suami tercinta. Tidak ada kesedihan dan kegundahan
yang Rasulullah SAW rasakan akibat penolakan dan pendustaan kaumnya terhadap
dakwah yang beliau sampaikan. Alloh SWT menjadikan semua itu terasa ringan oleh
Rasulullah SAW berkat kepiawaian Khadijah. Khadijah selalu memotivasi dan
menguatkan hati Nabi, membenarkan diri Nabi, dan mengatakan kepada Nabi bahwa
semua rintangan yang datang dari orang-orang kafir itu terasa ringan. Khadijah
rela mengorbankan kepentingan pribadinya demi orang yang dicintainya.
Selama
menikah dengan Khadijah, Rasulullah SAW belum pernah berpoligami. Alloh SWT
memberikan kepada rumah tangga bahagia ini berbagai nikmat. Mereka dikaruniai
beberapa orang anak; Qasim, ‘Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan
Fathimah.
Demikianlah,
Khadijah selalu mencontoh suaminya, sang teladan paling agung sepanjang zaman.
Ketika kaum Quraisy mengumumkan pemboikotan terhadap kaum muslim secara
politik, ekonomi, dan social, tanpa bimbang Khadijah bergabung bersama kaum
muslim di kubu Abu Thalib, walaupun harus menjauh dari kabilahnya yang ia
cintai. Bahkan dalam masa boikot ini, Khadijah mengeluarkan segala yang
dimilikinya untuk meringankan beban yang menimpa kaum muslim, padahal saat itu
dia sudah berusia 65 tahun. Setelah enam bulan dari berakhirnya pemboikotan
ini, wafatlah paman Nabi, Abu bin Thalib. Tidak lama kemudian, mujahidah yang
ikhlas ini-pun menutup mata. Kedua musibah yang diderita Nabi ini berlangsung
tiga tahun sebelum hijrah. Begitu besar cobaan bertubi-tubi yang dialami Nabi.
Dalam waktu hamper bersamaan, beliau harus kehilangan tulang punggung dakwah
Islamiyah.
Karenanya
pula, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sebaik-baik
wanita syurga adalah Maryam binti ‘Imran, dan Khadijah binti Khuwailid.”
**
Aku
tak berhenti berkaca, di samping Khadijah, berderet isteri-isteri Rasulullah
SAW lainnya. Ada Saudah binti Zam’ah (Muhajirah janda Muhajir), ‘Aisyah binti
Abu Bakar (wanita yang dibersihkan namanya langsung dari atas langit ketujuh),
Hafsoh binti ‘Umar (Pemelihara Al Qur’an), Ummu Salamah (Isteri Rasul yang
pertama kali masuk Madinah), Ramlah binti Abu Sufyan (Seorang mukminah yang
amat setia terhadap agamanya), Zainab binti jahsy (Ummul Mukminin yang paling
mulia wali nikah dan juru damainya), Shafiyyah binti Huyay (Cendekiawan bani
Nadhir), Juwairiyah binti Al Harits (Wanita pembawa berkah yang besar bagi
kaumnya), dan Maimunah binti Al Harits (Ummul Mukminin terakhir).
Biografi
mulia dari putri-putri Rasulullah SAW, juga sempat aku simak. Ada Zainab Al
Kubra, Ruqayyah, Fathimah Za Zahra, serta Ummu Kultsum yang memiliki
kepribadian yang superwoman. Wah,
bukan berarti kuat dalam fisiknya saja, ya, namun juga kuat hatinya dalam
mempertahankan akidah.
Terima
kasih, buat penulis buku “Isteri-isteri dan Putri-putri Rasulullah SAW, serta
Peranan Beliau terhadap Mereka”, Mahmud Mahdi Al Istambuli dan Mustofa Abu
Nashr Asy Syilby. Semoga ilmu-ilmu Anda bermanfaat hingga akhir zaman. Tak lupa
terima kasih pula kepada penerjemah dan penerbit Irsyad Baitus Salam yang telah
mencetak buku segudang ilmu ini. Semoga tetap semangat menerbitkan buku-buku
Islami yang penuh manfaat.
Mimpiku
tak berhenti sampai di sini. Aku masih ingin bermain bersama para bidadari
syurga, sebelum alam nyata memanggilku kembali.
An Maharani Bluepen
080512/16
Jumadil Akhir1433 H
subhaanallooh... indah sekali...
BalasHapus"mangga atuh join in my blog ya.. :)
Allahumasoliala muhammad..
BalasHapusinsya ALloh,
BalasHapussemoga bermnafaat