Di dalam surah Al-Kahfi Allah سبحانه و تعالى
menggambarkan karakter utama dua kaum yang bernama Ya’juj dan Ma’juj:
قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ
مُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ
“Mereka berkata: "Hai Zulkarnain, sesungguhnya
Ya'juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi.” (QS
Al-Kahfi 94)
Zulkarnain merupakan seorang penguasa di masa lalu
yang mengelola kekuasaannya berdasarkan keimanan kepada Allah سبحانه و تعالى .
Dalam penjelajahannya di muka bumi ketika mengarah ke utara ia berjumpa dengan
suatu kaum yang hidup terpencil dan menggunakan bahasa yang asing bagi
Zulkarnain. Kaum tersebut berdomisili di sebuah wilayah di belakang dua gunung.
Kaum ini kemudian mengajukan permohonan kepada Zulkarnain agar membangun
dinding antara Ya’juj dan Ma’juj dengan mereka. Mereka berharap dinding itu
dapat melindungi mereka dari kekejaman Ya’juj dan Ma’juj. Sebab mereka sangat
tahu reputasi utama dua kaum ini sebagai pembuat kerusakan (مُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ
).
Akhirnya Zulkarnain membangun dinding tersebut terbuat
dari bongkahan-bongkahan besi yang kemudian dilapisi oleh cairan tembaga
mendidih agar tidak mudah berkarat. Zulkarnain memiliki teknologi yang
sedemikian canggih sehingga dinding yang dibuatnya memiliki kualitas yang prima
dan dapat bertahan lama. Namun demikian, iapun sadar betapapun kokohnya dinding
tersebut, pasti dinding itu memiliki masa kadaluarsa. Sehingga Zulkarnain
mengeluarkan pernyataan penting sesudah berhasil menyelesaikan pembangunan
dinding tadi:
قَالَ هَذَا رَحْمَةٌ مِنْ رَبِّي فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ رَبِّي
جَعَلَهُ دَكَّاءَ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّي حَقًّا
“Zulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat
dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabbku Dia akan menjadikannya
hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar". (QS Surah Al-Kahfi 98)